Jam kini berlalu begitu saja, tidak terasa jam tangan milik Aslan sudah menunjukkan pukul 7 malam. Selama itu, Aslan sama sekali tidak beranjak dari kursi kerjanya. Dia terus memikirkan semua yang terjadi padanya sangat menyakitkan.
Jam memang sudah jam 7 malam, tapi Aslan tidak memberikan tanda-tanda untuk segera pulang. Ya, bukan tidak mau pulang ke rumah, tapi Aslan sedang tidak sanggup untuk melihat wajah Aleena yang benar-benar mengecewakan dirinya saat ini.
Helaan nafasnya perlahan dilakukan oleh Aslan, dia mencoba memejamkan matanya dan mencari ketenangan. Sebenarnya, tidak pulang pun tidak masalah karena Aslan memiliki ruangan yang sangat nyaman untuk bermalam disini.
Tapi, sedari tadi Aslan melihat ponselnya yang terus berbunyi, panggilan telepon tentu saja terjadi saat ini. Nama Mama Kalyna kerap terpampang nyata di ponselnya.
Kini, pesan masuk ke ponsel milik Aslan karena sedari tadi Aslan tidak mengangkat panggilan telepon dari Mamanya.
