Sarapan romantis itu masih tetap berlanjut hingga keduanya sama-sama merasakan cukup. "Mau kemanakah kita hari ini?" tanya Aleena tersenyum lembut.
Aslan mengedikkan bahunya. "Kemana saja. Asal kamu suka, Sayang."
"Mau di kamar saja juga tak apa, boleh banget malah," goda Aslan mengerling matanya genit.
Aleena memukul lengan Aslan gemas lalu berjalan masuk ke kamar mandi. "Itu sih maunya kamu aja, Mas."
Aslan terkekeh mendengar penuturan sang istri, ia pun berjalan membuntuti sang istri dan menunggunya di depan pintu kamar mandi.
Ceklek! Begitu pintu terbuka Aslan langsung menangkap tubuh Aleena, memeluknya erat sembari mengecupi leher dan pipinya dengan gemas. "Nah kena, kamu!" ucap Aslan tertawa jumawa.
"Mas, lepas! Geli tau!" seru Aleena yang tidak tahan mendapatkan kecupan bertubi-tubi dari Aslan pada lehernya.
"Mas! Stop!" Aleena sedikit meninggikan volume suaranya karena sudah tidak tahan merasa geli.