Sebagai orang tua pastinya ingin yang terbaik untuk anaknya, begitupun dengan Mama Kalyna. Mama Kalyna hanya ingin anaknya hidup bahagia dan ada pendampingnya. Selama ini Aslan sudah hidup seorang diri, sudah sewajarnya jika dia menikah dengan Aleena. Toh, Aleena juga tidak punya pasangan, lagipula umurnya juga tidak lagi dewasa. Jadi, tidak ada salahnya untuk mereka menikah.
Tapi, beda halnya dengan Papa Wijaya yang tidak ingin terlalu ikut campur dengan kehidupan anaknya. Anak-anak mereka sudah tumbuh besar, jadi tidak harus dipandu untuk jalan hidupnya. Mereka punya kehidupan masing-masing dan hanya mereka yang berhak untuk menentukannya. Papa Wijaya juga sangat yakin jika anaknya tidak akan suka jika kehidupan mereka diikut campuri oleh orang tuanya.
Ya, Papa Wijaya tidak ingin merasa tertekan seperti yang dia rasakan dahulu. Tertekan oleh keadaan dan mengakibatkan harus menikah dengan istrinya itu.