Chereads / Karang Yang Terkikis / Chapter 45 - Masa lalu yang terungkap

Chapter 45 - Masa lalu yang terungkap

Tiga bulan setelah ara meminta cerai apa yang diharapkan tidaklah berjalan lancar karena suaminya itu mempersulit semua prosesnya sepertinya rahman memang sengaja melakukan hal itu karena dia masih ingin mempermainkannya, lalu ara segera menghampiri suaminya itu yang saat ini sedang berada di ruang kerja braaakkk.. ara membuka pintu dengan sangat kasar hingga membuat anak buahnya yang sedang bersamanya terkejut kemudian mereka segera meninggalkan ruang kerja dan membiarkan tuannya bersama sang nyonya muda dan menutup pintu "Apa yang kau inginkan!! Kenapa mempersulit proses perceraian kita!!" "Aku masih ingin bermain denganmu." Sambil tersenyum smirk lalu dia mendekati istrinya kemudian mencengkram pipinya sangat kuat, ara masih tidak mengerti apa yang di maksud dengan bermain saat ini kemudian dia berontak berusaha melepaskan cengkraman rahman.

Ara meringis kesakitan karena apa yang di lakukan pria itu dan kini cengkraman itu terlepas hingga menyisakan tanda merah di pipinya "Kau tau kenapa aku berbuat seperti ini, karena ayahmu tanteku yang bernama sekar meninggal bunuh diri!!" Seketika ara membeku mendengar hal ini dari suaminya itu seakan dia tidak percaya ara menangis "Tidak mungkin papa melakukan hal sekejam itu, kau bohong!!" "Hahahahahhaaa..jika kau tidak percaya silahkan tanya kepada dia." Lalu dia segera meninggalkan ruang kerja tersebut dan pergi menuju kantor papanya untuk mendapatkan penjelasan tentang apa yang di ucapkan rahman. Saat di kantor arifin sedang bersama dengan alex untuk membicarakan sesuatu karena ada sebuah rahasia yang terungkap dan hal itu tentang menantunya tersebut, dan tanpa disangka hal itu akan membuat langkah alex semakin mudah tetapi justru ke khawatiran yang muncul di benak pria paruh baya itu saat tahu identitas rahman yang tidak lain keponakan dari mantan kekasihnya yang sudah meninggal.

Ara mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang sambil menangis dia berharap apa yang dia dengar itu tidak benar setelah memarkirkan mobilnya di basement dia segera menuju ruangan sang papa dengan langkah yang cepat seperti setengah berlari dan saat membuka pintu dia melihat alex sedang bersama papanya, sungguh kacau tampang ara saat ini hingga membuat arifin dan alex bingung "Apa yang terjadi padamu ra?? Kenapa menangis?? Dan pipimu??" "Tolong jelaskan kepada ara pa, apa papa kenal dengan perempuan bernama sekar?? Apa benar papa yang menyebabkan dia meninggal bunuh diri??" Deg..wajah arifin seketika pucat pasi mendengar nama itu, dia bingung dari mana ara tahu hal itu kemudian dia mendekati ara dan menyuruhnya duduk di sofa lalu arifin menjelaskan hal yang selama ini dia tutup rapat namun hari ini dia harus mengatakan hal yang sebenarnya agar putrinya itu tidak salah paham padanya.

"Jadi tante sekar mengkhianati papa dan hamil dengan pria lain, dan dia tidak terima jika papa menikah dengan mama." "Ya ara bahkan dia menjadikan dirimu sebagai alat untuk balas dendam, dan satu hal lagi dia adalah anggota dari organisasi pemberontak." Alex segera membuat ara tenang karena dia melihat wajah wanita itu berubah khawatir, sekarang semua sudah terungkap termasuk alex kenapa dia ingin membalas dendam kepada rahman karena pria itu penyebab kematian sang kakak. Setelah semua penjelasan dia dapat alex meminta ijin untuk membawa ara jalan-jalan sekedar untuk refreshing karena dia tahu pikiran kekasihnya saat ini sedang kacau lalu mereka berdua segera pergi meninggalkan arifin dikantor.

Saat dalam perjalanan menuju pantai silvia tidak berhenti menelpon hingga membuat alex risih kemudian dia memutuskan untuk mengangkat panggilan video dari wanita itu "Lex..kenapa lama sekali angkatnya." "Aku sedang menyetir..nanti telepon lagi ok." "Issshh..aku kangen kamu sayang." "Ya besok kita ketemu..sudah ya karena bahaya." Alex segera memutuskan sambungan teleponnya kemudian beralih melihat ara yang sudah manyun karena silvia, dan alex yang menyadari hal itu hanya bisa tersenyum karena baginya ara saat ini terlihat sangat menggemaskan apa lagi dengan bibir merah ranumnya itu cup..alex mencium bibir ara hingga membuat pipi gadis itu merah seperti tomat dan alex tertawa melihat kekasihnya itu. Saat tiba di pantai ara langsung tersenyum sumringah sudah lama dia tidak ke tempat seperti ini, lalu alex mengingatkan untuk makan siang terlebih dahulu baru ke pantai karena dia tahu bahwa kekasihnya itu memiliki riwayat penyakit magh dan mereka segera menuju restoran yang berada di tepi pantai sungguh sangat romantis.

Siang ini arifin menemui menantunya itu di cafe seberang kantor dan saat memasuki cafe tersebut rahman sudah tiba kemudian arifin segera menghampirinya, setelah mereka selesai makan siang bersama papa mertuanya itu rahman segera membuka pembicaraan "Ada apa papa memintaku untuk bertemu??" "Apa benar kamu keponakan dari sekar??" Rahman yang mendengar hal itu langsung menatap sang mertua dengan amarah yang di tahan, setelah mendapat pertanyaan dari papa mertuanya disaat mau menjawab tiba-tiba ponselnya berdering dan akhirnya rahman pamit untuk mengurus sesuatu di restorannya. Dewi yang dari tadi menunggu suaminya di kantor pun akhirnya datang dan dia heran kenapa tampang suaminya itu terlihat kusut lalu dia memberanikan diri untuk menanyakan "Pa..kenapa wajahmu kusut??" "Ma ternyata Rahman keponakan dari sekar." Dewi langsung terkejut mendengar hal itu, seketika bayangan wanita itu menghampiri kepalanya dan membuat kejadian masa lalu itu muncul kembali.

POV Sekar

"Mas..tolong jangan tinggalkan aku.. hikss..hikss." "Sekar hari ini aku akan menikah dengan Dewi, semoga kamu bisa menemukan ayah dari anak yang kau kandung." Tidak mas..aku gak ikhlas jika kau menikah dengannya." Wanita cantik dengan rambut panjang bergelombang yang memiliki kulit putih mulus dengan tinggi badan yang semampai hidung mancung dia adalah sekar mantan kekasih arifin, gadis itu adalah kembang desa namun dia harus menelan pahitnya cinta karena kesalahan yang dia perbuat dengan mengkhianati arifin dan hamil anak pria lain. Tepat jam sebelas arifin mengucapkan ijab kabul dengan lancar dan sah afirin telah menjadi suami dewi raut wajah kebahagiaan terpancar di wajah kedua pengantin baru itu, namun di tempat lain sekar menatap mereka dengan penuh kebencian lalu dia meninggalkan aula tersebut dengan hati yang hancur.

Rahman yang melihat sang tante di kamar menangis sesenggukan tidak tega lalu dia menghampiri sekar dan menenangkan wanita itu "Tante jangan sedih lagi ya, mungkin om arifin bukan jodoh Tante." "Tapi Tante gak rela jika dia menikah dengan perempuan itu hikss..hikss.." Rahman hanya bisa menatap Sekar dengan pilu karena cinta tantenya itu sangat mendalam. Malam harinya acara resepsi pernikahan arifin dan Dewi sudah selesai bahkan kini mereka bersiap untuk pulang ke rumah, sepanjang perjalanan pasangan pengantin baru itu tidak melepaskan gandengan tangannya senyum bahagia terpancar berbeda dengan dewi yang frustasi.

Ini adalah malam pertama pasangan pengantin itu namun tanpa mereka sadari ini akan menjadi malam yang tragis untuk Sekar, dia mengambil sebuah bangku kayu lalu melilitkan sebuah tali di langit-langit kamarnya sambil menangis dia sudah mengalungkan tali tersebut di lehernya "Mas maafin aku yang sudah mengkhianati kamu, dan ayah dari anak ini juga tidak mau bertanggung jawab..maafin semua kesalahanku." Setelah itu Sekar menendang bangku tempat dia berdiri dan akhirnya sekar pun berhenti bernafas, paginya saat rahman ingin mengantar makanan ke kamar tantenya dia bingung kenapa pintu terkunci dan tidak ada jawaban lalu dia mendobrak pintu kamar itu betapa shock dia melihat pemandangan di depan matanya tubuh tantenya yang sudah kaku dan tergantung kemudian dia langsung menurunkan tubuh tantenya itu.