"Apa kau bilang? Seksi katamu?" anya berteriak tak terima, serta merta ia yang tadinya ragu-ragu dan takut mendekat ke arah xavier pun sekonyong-konyong berjalan menuju pria itu atas keinginannya sendiri.
"Ya, aku memang seksi, dan tampan, aku tahu kalau kau tidak pernah bisa menahan hasratmu tiap kali dekat denganku," Xav kembali memancing membuat gadis itu semakin tidak terima.
"Kau!" Anya mengacungkan telunjuknya di depan wajah Xav.
"Apa?"
Xav sedikit membungkukkan tubuhnya, sehingga kini ia bersitatap dengan anya dari mata ke mata. Iris amber tajam miliknya menelisik setiap senti wajah cantik gadis itu. diam-diam, di dalam hati Xav ada sesuatu yang menggelitik. Membayangkan rasa dari bibir kemerahan milik anya. Perlahan namun pasti wajahnya mendekat ke Anya. Dan perlahan pula gadis itu mundur.
"Kau, sama sekali tidak tertarik padaku?" Pria muda itu bertanya penuh rasa penasaran.