Silva maju beberapa langkah, bergaya seolah syaman yang bisa merasakan aura, melihat masa depan, dan mengendalikan roh.
"Nyonya..." pekik Silva dengan cara dramatis.
Roseanne mulai termakan umpan, dari kejauhan Xav memerhatikan akting yang dilakukan Silva sambil menahan tawa.
"Apa aku boleh menyentuh tangan anda?"
Roseanne mengulurkan tangan kepada gadis itu. Padahal biasanya dia tidak akan membiarkan orang asing menyentuhnya. Jangankan orang asing, para asisten yang setiap hari bersamanya saja tidak akan ia beri ijin sembarangan.
"S—silakan..." Roseanne terbata.
"Mrs. Dmitry, aku rasa sebaiknya kita pergi se—"
"Diamlah Miss Verazzy!" Roseanne mengangkat nada suaranya pada Selena. Membuat gadis yang tampak ketakutan itu seketika membungkam mulutnya.
"Ini seperti hari cerah dan tenang sebelum badai besar datang...." ucap Silva seraya memelototi tangan keriput yang otot-ototnya menonjol itu.
"Apa maksudmu perkataan mu?" Roseanne semakin termakan umpan.