Setelah mendapatkan telepon dari orang tak dikenal itu, yang mengatakan bahwa Bastian ada di rumah sakit. Anya sempat syok sesaat, lalu cepat-cepat mengumpulkan kesadaran dan segera meluncur ke rumah sakit yang disebutkan.
"Ya Tuhan apa yang terjadi? Kalau sampai ada hal yang tak diinginkan terjadi pada tuan muda manja itu, apakah neneknya akan menyalahkan ku lagi?"
Di dalam taksi yang membawanya, Anya terus saja meracau tak keruan. Tak berapa lama kemudian taksi pun berhenti tepat di rumah sakit besar di kota itu.
"Apakah ini tempatnya?" tanyanya pada si pengemudi taksi.
"Ya, Nona..."
Setelah mengecek argometer, Anya segera menyerahkan uang sesuai yang tertera di sana.
"Terima kasih."
Ia pun gegas keluar dan dengan langkah cepat menuju instalasi gawat darurat guna mencari keberadaan Xavier, hmm... Bastian.
Ya dia harus memanggil lelaki itu dengan nama samaran. Gawat kalau sampai identitasnya terbongkar. Bisa-bisa mereka dianggap gagal menjalankan misi ini.