"Aku harus berangkat bekerja, Xav. Tidak apa-apa kan kau ku tinggal sendirian?" tanya Anya.
Xav memasang wajah memelas, cemberut, dan manja.
"Jangan kemana-mana, apa kau tega meninggalkan suamimu seperti ini?" Xav menaruh kedua tangannya di dagu.
"Apa kau mau kita mati kelaparan?" Anya melotot.
"Tidak..." Xav meringis.
"Aku harus berangkat sekarang, sampai nanti...."
"Hati-hati istriku, bekerjalah yang keras untuk menghidupi ku..."
Anya menjulurkan lidahnya, lalu gegas pergi meninggalkan tuan muda manja, arogan itu.
***
Anya turun dari bus dengan tergesa, gadis itu langsung berlari menuju restoran pizza tradisional yang baru saja menerimanya bekerja itu. Ia tak mau mengecewakan Mr. Valentino.
Masih dengan nafas ngos-ngosan ia segera merangsek ke dalam restoran.
"Hai nona cantik, apa kau mau makan pizza ku?" Seorang anak laki-laki kecil mengenakan seragam chef menyambut Anya di depan pintu restoran.