Hujan yang membawa kesedihan
Berandalan itu menunjuk seorang gadis teler yang kini terduduk lemas di lantai.
Gadis berambut pendek, dengan penampilan kumal itu tentu saja bukan Alice.
"Memang bukan, Mate!" Pria berkulit gelap itu tertawa dengan nada mengejek.
Tak ingin berurusan dengan mereka, Gabriel segera pergi dan mencari Alice ke sisi lain bangunan.
Seseorang tengah berdiri di tengah hujan, dengan menengadahkan wajah ke langit. "Alice?" Kening Gabriel mengerut.
Ia segera berlari dan menghampiri gadis itu, "apa kau sudah gila?!" makinya lantang.
Gadis itu terperanjat, ia membuka mata dan menoleh ke arah pria yang kini berdiri di sampingnya, di bawah payung.
"Apa yang kau lakukan? Kau sudah gila, ya?" sungut Gabriel yang justru membuat Alice tersenyum.
"Kau bisa sakit ... " geram pria itu sambil menarik paksa gadi itu ke bawah naungan payung hitamnya.
Hal selanjutnya yang dilakukan oleh Alice adalah memaksa tangan Gabriel melepaskan genggaman payung dari tangannya.