Saat itu mata Aksel membelalak, diska lepas lepas itu sangat ia kenal. Itu miliknya bersama file-file lainnya. Selama ini ia menyimpannya seorang diri, namun karena ia sudah mempercayai Anna maka ia berikan juga pada agar membantu mengurusnya.
"Kamu jangan buat aku marah, Dewangga!" Aksel menarik kerah Dewangga yang tertawa menyeringai seolah ia sudah berada di puncak kemenangan.
"Kenapa? Khawatir? Takut miskin? Lalu kamu akan menangis, mengemis pada Dewangga ini?"
"Tidak akan pernah terjadi!"
Dewangga tertawa keras sekali seolah ia sudah tahu bagaimana hasil akhirnya tanpa tahu yang sebenarnya terjadi. bahkan mereka pun tidak mengetahu Anna yang diam-diam sudah kabur dari tempat tersebut.
"Cepat katakana di mana Anna?" tanya Aksel dengan nada yang tidak begitu menggebu-gebu karena tidak ingin Dewangga yang terlihat menang tersebut semakin senang.
"Dia akan bersenang-senang dahulu, berpesta dahulu dengan kami."