Kimberly menarik tangan Ximena dan mengajaknya pergi, padahal tadinya dia yang mengajak Ximena untuk melihat kegaduhan itu.
Tapi setelah ia menangkap ekspresi pucat Ximena, membuat Kimberly tidak tega dan takut terjadi apa-apa kepada Ximena.
"Ximena, maafkan aku ya ... kalau aku tau kau setakut ini, pasti aku tidak akan mengajakmu melihat mayat tadi," ucap Kimberly dengan raut wajah penuh penyesalan.
"Sebenarnya bukan karena takut," tukas Ximena.
"Lalu, kenapa?"
"Pokoknya ada suatu hal yang ku ketahui, dari kejadian hari ini," kata Ximena.
"Apa itu?" tanya Kimberly.
"Pokoknya ada," jawab Ximena lagi.
Mereka melangkah cepat, dan segera meninggal tempat itu. Sementara Kimberly masih dengan rasa penasaran terhadap ucapan Ximena.
Hanya saja ia menahan rasa penasarannya itu. Paling tidak sampai mereka tiba di rumah.
Kimberly tahu jika Ximena sedang panik, dan seperti ada sesuatu yang sangat besar, dan sedang ia sembunyikan saat ini.
