Brandon terdiam sesaat mendengar ucapan dari Ximena.
Sebagai lelaki normal, ia sangat ingin tidur, dan bercinta bersama Ximena.
Namun mendengar ucapan Ximena yang menolaknya secara halus, Brandon pun harus menghargainya.
Mungkin ia akan menahan ini sampai ia menikah nanti.
Walaupun mungkin akan terasa berat bagi Brandon. Tapi ia tidak boleh egois. Dia tidak mau melakukan hal itu secara paksa.
"Brandon, apa kau kecewa atas penolakanku?" tanya Ximena.
"Sejujurnya iya, tapi aku memang tidak boleh memaksamu, Tuan Putri," jawab Brandon.
"Apa kau marah?" tanya Ximena sekali lagi.
"Tidak. Hanya kasal saja, aku sudah ...." Brandon menghela napas sesaat.
"Baiklah, aku akan menahanya. Sampai kita resmi menikah, Ximena," ucap Brandon. "Yah ... sebagai pasangan yang baik. Aku akan menjaga kehormatanmu," tukas Brandon.