Kejadin kemarin benar-benar membuat Kimberly merasa trauma. Dia terus teringat tatapan seram dari Brian.
Dan hal itu membuat Kimberly menjadi tidak bersemangat.
Seharian ia hanya menghabiskan waktu di dalam kamar.
Semangat untuk mencelakai Pemela, memudar untuk saat ini.
Ia tidak peduli lagi akan hal itu. Yang ada di pikiranya adalah keselamatan dirinya sendiri.
Bayangan indah tentang Brandon juga tak ada lagi, kini telah terganti dengan bayangan suram dari Brian.
Drtt....
Ponselnya bergetar, terlihat ada sebuah pesan yang baru saja masuk.
Kimberly hanya melirik dengan tubuh yang tak bergerak. Rasanya enggan untuk meraih ponsel itu, ataupun membacanya.
Kimberly pun memejamkan matanya.
Dan ponselnya yang tadi hanya bergetar, kini berubah menjadi dering.
Rupanya bukan pesan lagi, melainkan sebuah panggilan.
Kimberly mendengus kesal, seraya meraih ponselnya dengan raut wajah yang malas.
"Halo, ada apa?" sapa Kimberly. Dan yang menelepon adalah Alvin.