Kini, Anne dan Keyra sudah berada di rumah utama. Keduanya sedang menaiki sebuah tangga yang membentuk setengah lingkaran dengan sempurna. Keyra sama sekali tak menyangka jika di dalam sebuah bangunan yang persis seperti istana itu, di dalamnya bahkan jauh lebih megah dan mewah dari pada yang dibayangkan oleh Keyra. Hingga akhirnya, langkah Keyra terhenti bersamaan dengan berhentinya langkah dari Anne, keduanya tampak berdiri di sebuah ruangan yang cukup besar dan megah. Ruangan dengan nuansa ungu di dalamnya, sebuah ruangan yang tampak seperti ruangan seorang wanita, dan di depan ruangan itu ada sebuah bingkai foto dengan ukuran sangat besar, berdiri kokoh terpajang di salah satu sudut dinding yang ada di sana. Namun sayang, bingkai foto berukuran besar tersebut ditutupi oleh sebuah kain berwarna hitam, sehingga Keyra tidak bisa melihat sama sekali apa yang ada di dalam bingkai foto tersebut.
"Ini?" tanya Keyra kemudian, sampai akhirnya Anne tersenyum kemudian dia menganggukkan kepalanya dengan sempurna.
"Ini adalah foto yang aku maksudkan itu, Bu, dan ungu bukankah warna kesukaanmu? Sama seperti ruangan yang ada di sini, yang sengaja direnovasi sesuai dengan apa yang kau sukai dan apa yang kau inginkan," kata Anne kemudian.
Keyra kembali mengerutkan keningnya, dia benar-benar bingung setengah mati. Siapa yang dimaksud oleh Anne? Yang jelas Keyra yakin kalau Anne salah orang, orang yang disebut-sebut sedari tadi bukanlah dirinya sama sekali.
Namun seperti itu, Keyra pun agaknya penasaran juga. siapa sosok yang ada di dalam bingkai foto itu? Kenapa Anne begitu keras kepala kalau sosok itu adalah dirinya, membuat Keyra ingin mengetahui apa rahasia yang sedang disembunyikan oleh Fabian selama ini. Pelan, Keyra hendak menjulurkan tangannya, hendak menyibak tirai yang menutupi bingkai foto tersebut. Namun tiba-tiba ….
"Jauhkan tangan kotormu itu dari foto itu! karena kau tak punya hak sama sekali untuk menyentuh foto itu!" bentak Fabian.
Keyra langsung terjingkat, sementara Anne tampak menoleh, Fabian sudah berdiri di ambang pintu dengan mimik wajah kesalnya yang luar biasa, sebuah hal yang mungkin membuat Anne merasa sangat bingung setengah mati. Bagaimana tidak? Sebuah sikap paling aneh yang telah diperlihatkan oleh Fabian dengan sangat nyata.