Al Fatih masih menemani Shasya, duduk di tepi pantai, dengan jarak satu meter. Pemuda itu pantang pulang jika tidak membawa serta gadis yang telah membuat semua orang merasa cemas.
"Tinggalin aku sendiri, Kak!" ketus Shasya seraya menatap lurus ke tengah lautan.
"Nggak bisa! Saya udah janji sama Kak Azzam buat ajak kamu pulang kalau ketemu," tolak Al Fatih, tanpa menoleh.
Gadis itu mendengkus. Sungguh, dia amat bahagia bisa bertemu dengan Al Fatih. Namun, jika mengingat perkataan orang tua Al Fatih waktu itu, membuat Shasya kembali merasa rendah diri.
"Tinggalkan aku sendiri! Aku gadis yang nggak pantas untuk keluarga kamu yang terhormat. Aku nggak tahu adab!" Shasya bukan tipe orang yang bisa menahan diri, meski kini lebih bisa menjaga ucapannya yang sering asal bicara.
"Maafkan orang tua saya," sesal Al Fatih.
"Kamu tahu? Jujur ... saya sangat senang saat tahu akan dijodohkan dengan kamu," imbuh pemuda itu, serius.