Ustadz Azzami kebingungan dengan perginya Shasya dari rumah. Walaupun dia tahu, bahwa adiknya itu sudah terbiasa traveling seorang diri, tetap saja, hatinya merasa tidak tenang.
"Shasya ke mana, ya?" Ustadz Azzami bertanya, lebih tepatnya bergumam.
Di kafe, Ustadz Azzami hanya termenung, memikirkan adiknya yang sudah dua hari tak kunjung pulang.
"Apa perlu sebar pengumuman, Ustadz?" tanya Laksmana.
Ustadz Azzami menggeleng pelan, dan dengan suara yang terdengar pasrah, lelaki itu berkata, "Entahlah, Na. Saya bingung."
"Saya udah tanya sahabatnya, Lala. Dia bilang, Shasya sama sekali tak menghubungi, atau memberitahu tentang kepergiannya," imbuh sang ustadz.
Tiba-tiba saja Ustadz Azzami terpikirkan sesuatu. Dengan segera, dia menghubungi Al Fatih, dan mengajak untuk bertemu.
"Saya sedang di taman depan kampus Kakak. Apa Kakak mau ke sini, atau saya yang ke situ?" ucap pemuda itu saat Ustadz Azzami mengajaknya bertemu.