"Teman kamu mau jemput kamu ke sini? Cewek atau cowok?" lanjut Cindy, bertanya.
"Cowok, Kak. Dia ... naksir sama aku udah lama. Aku pikir, aku bisa jadian sama dia, biar bisa lupain Laksmana," tutur Shasya sambil memainkan ponselnya.
"Astaghfirullah!" Cindy sangat terkejut mendengar pengakuan Shasya.
"Kenapa, Kak? Kaget gitu?" tanya Shasya, heran.
"Nggak boleh, Sya. Jangan pacaran!" tegas Cindy.
Shasya menatap sinis pada kakak iparnya. Gadis itu berpikir, istri kakak ya itu selalu saja mengatur-atur. Dia tidak menyukainya.
Walaupun Shasya merasa nyaman dengan kasih sayang yang diberikan oleh kakak dan kakak iparnya, tetapi dia tidak mau jika selalu saja dilarang.
"Kenapa, sih, Kakak selalu saja melarang apa yang ingin aku lakukan. Mami dan Papi nggak pernah, tuh, larang-larang aku!" ketus Shasya.
Cindy menggelengkan kepalanya. Sifat adik iparnya itu sangat menguji kesabaran.