Shasya meminta Mira dan Ustadz Azzami untuk menemuinya di sebuah cofee shop. Gadis manja itu telah menenangkan hatinya, dan ingin menyelesaikan masalahnya dengan Mira, juga dengan sang ustadz, orang yang mengaku-ngaku sebagai kakak Shasya.
"Ada apa lagi, Sya? Aku nggak mau ribut terus sama kamu!" tukas Mira.
"Aku masih belum rela, kamu rebut Laksmana dari aku." Shasya berkata pelan, namun dengan penuh penekanan.
"Sya, sekali lagi saya bilang, Mira nggak merebut Laksmana dari kamu. Tapi, mereka memang berjodoh. Dan itu sudah diatur sama Allah sejak dalam kandungan," timpal Ustadz Azzami.
Shasya menoleh ke arah sang ustadz, lalu menatap wajahnya lekat-lekat.
Gadis manja itu tak memungkiri, wajah Ustadz Azzami memang sangat mirip dengan papinya. Hanya satu yang membedakan mereka berdua, yaitu warna kulit. Ustadz Azzami lebih putih dan bersih dibanding papinya.