"Aku kalah kali ini. Tapi, aku nggak akan diam! Akan aku buat Mira dan kalian semua menerima akibatnya!" ancam gadis manja itu dengan sombongnya.
Santi tahu, ancamannya bukan sekadar ancaman belaka. Gadis manja dan arogan itu akan berbuat apa saja demi tercapainya tujuan. Dan Santi akan selalu bersikap waspada. Namun, bagaimana dengan Tika dan Mira?
Jika Santi yang harus berhadapan dengan orang yang dibayar oleh Shasya, tentu dia akan dapat menghadapinya. Akan tetapi, jika Tika yang dikerjai bagaimana?
Ah ... gadis itu merasa kesal dengan keadaan ini. Ingin rasanya Santi menghajar Shasya hingga pikiran gadis itu kacau, dan tak memiliki keinginan untuk berbuat jahat lagi.
Santi menunggu Tika pulang kuliah di pos ronda. Kampus Tika hanya di desa sebelah. Sengaja memilih yang dekat, sebab gadis yang super baperan itu tak bisa jauh dari Kampung Rawa-Rawa.