"Jadi, gimana langkah selanjutnya?" tanya Ustadz Azzami pada Bram.
"Kita tunggu info di grup aja, Ustadz. Anak buah tanteku masih memantau," jawab Bram, dengan memasang wajah serius.
Kay membawakan kedua lelaki yang sedang mengobrol itu sarapan. Kemudian, wanita itu duduk, bergabung bersama mereka.
"Udah dibangunin?" tanya Ustadz Azzami.
"Udah, tuh," jawab Kay sembari menunjuk ke belakang.
Dengan wajah yang masih kusut, Mira duduk di kursi yang terpisah dengan mereka. Melihat Mira, Kay membawa makanannya, menghampiri Mira.
"Udah mandi?" tanya Kay.
Mira mengangguk malas. Sesekali dia masih menguap.
"Cuci muka doang, ya?" selidik Kay, melihat Mira yang masih kusam.
"Mandi, ish!" Mira mencebik.
"Tapi, kayaknya mandinya dalam mimpi, deh." Mira menatap ke atas sembari mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuk.
"Mira!" pekik Kay sembari melotot ke arahnya.
Mira hanya terkekeh, sementara Ustadz Azzami dan Bram kompak menoleh.
"Apaan, Yang?" tanya Bram, penasaran.