Shasya menatap tajam ke arah cermin besar di kamarnya. Dalam hati, gadis itu bersumpah akan membalas Mira yang telah mempermalukannya. Ditambah, dia telah lancang merebut Laksmana di saat dia sedang meraih gelar sarjana di London.
"Tunggu saja tanggal mainnya, Mira .... Ayah Laksmana saja aku bikin celaka. Apalagi cuma tikus kecil macam kamu!"
Gadis itu menyeringai. Berbagai rancana jahat bermunculan di kepala. Wajah cantiknya tampak dingin dan menyeramkan.
Di saat Shasya baru merencanakan niat jahatnya, Mira telah lebih dulu beraksi. Dihubunginya Bram malam itu juga, di saat Laksmana dan bundanya telah terlelap.
Dikirimnya pesan kepada lelaki itu, dengan menceritakan kejadian secara detil tentang masalah keluarga Laksmana dan Shasya.
Dengan cepat, Bram membalas, bahwa dia akan siap membantu.
Bram mengerahkan semua kemampuannya. Dia lalu membuat grup chat, dan memasukkan semua orang yang mungkin bisa membantu, kecuali Laksmana.