"Aku nggak akan membiarkan Danish berubah hanya karena kamu, Mira! Danish adalah anakku. Anak kesayanganku!"
Kafe masih sepi pagi itu. Para mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktu di taman, di depan kampus. Kafe Mira dan kawan-kawan baru saja buka, dan Kay masih membereskannya.
Danish duduk sendiri di sudut kafe. Sarah datang dan menghampirinya. Pemuda itu tak senang dengan gadis berkaca mata yang sok kenal dan sok akrab itu. Tak dihiraukannya Sarah yang terus mengoceh. Pemuda itu terus menyibukkan diri, membuat sebuah gambar sketsa di buku catatannya.
"Wah ... keren gambarnya," puji Sarah.
Danish bergeming, menoleh sebentar, lalu kembali fokus pada kertas di hadapannya. Sarah sangat kagum dengan gambar sketsa buatan Danish. diperhatikannya gambar itu, gambar wanita berhijab yang sedang mengelap meja.
"Kayaknya kenal. Sapa, ya," pikir gadis berkaca mata.