"Jangan bilang, Mama ke kampus karena habis menemui Mira!" tebak pemuda itu. Dan dia sangat yakin, sebab dia telah bercerita tentang Mira.
Danish merasa bersalah terhadap Mira. Dia sungguh menyesal telah bercerita pada mamanya, yang sangat over protektif terhadap dirinya. Seharusnya, dia simpan untuk dirinya sendiri saja cerita tentang teman.
"Ya, mama memang menemui Mira. Dan ... o, ya. Dia nggak akan berani lagi ganggu-ganggu kamu," ujar sang mama, tenang, tanpa sedikit pun merasa bersalah.
"Ya Allah, Mama! Apa Mama nggak sadar, jika Mama telah membuat aku malu!" keluh Danish, frustasi.
Sang mama menggeleng mantap. Wanita itu tak mau ambil pusing dengan rengekan Danish.
"Kalau nungguin kamu yang bertindak sendiri, keburu ketinggalan kereta!" tukas sang mama.
"Tapi, Mah ...."
"Cukup, Danish! Masuk ke kamar dan istirahat!" titah sang mama, membuat pemuda itu akhirnya menurut, tanpa membantah lagi.
Begitulah kalau sang mama sudah beraksi. Tak dapat diganggu gugat.