"Lastri ... Lastri ...." Handoko memanggil-manggil nama sang istri begitu masuk ke kamar rawat.
"Kenapa nenekmu, Putri?" tanya lelaki tua itu, cemas.
"Nenek nggak apa-apa, kok. Cuma tensinya naik aja. Tadi tiba-tiba ngeluh kepalanya sakit banget, pusing, penglihatan buram, terus juga mual," jelas Putri.
"Harus dirawat?" tanya Handoko.
"Nggak, sih. Kakek Hendro yang suruh Nenek istirahat di sini dulu. Katanya kangen, he he," jawab Putri sambil terkekeh.
Handoko mencebik, dia paling sebal dengan adiknya yang dokter itu. Seenaknya saja meminta Lastri menginap di rumah sakit.
"Emang dasar Hendro suka lebay. Huh!" gerutu Handoko. Adiknya yang dokter itu memang selalu saja membuat dia kesal.
Dia selalu memiliki ide konyol hanya demi bertemu dengan kakaknya, Lastri.
"Kakek udah khawatir, takut kenapa-napa sama nenek." Handoko masih mengeluh.