"Kafe ini punyaku," ucap Mira.
Danish terkejut bukan kepalang saat mendengar pengakuan Mira.
"Bukan punyaku, sih, sebenernya. Kami patungan waktu merintis bisnis ini," jelas Mira.
Diam-diam, terbersit rasa kagum terhadap Mira di benak pemuda itu. Namun, saat melirik ke arah Laksmana, seketika rasa kesalnya kembali menyeruak.
'Keren punya bisnis sambil kuliah. Tapi kelakuan nggak sejalan dengan pakaian takwanya,' batin Danish.
Danish menyerahkan sejumlah uang yang disebutkan oleh Mira. Kemudian, dia segera pergi ke kelas sebelum Mira, agar tidak terjadi insiden. Tapi, dia lalu teringat dengan benda yang membuatnya celaka kemarin.
Danish yang sudah melangkah sampai pintu, berbalik badan dan kembali mendekati Mira.
"Ini ... punya kamu, kan?" tanya pemuda itu sembari menyodorkan benda itu.
Mira meraih bolpoint dari tangan Danish, lalu tersenyum senang.
"Wah, iya. Ini punya aku. Makasih, ya. Kemarin aku cari-cari," ucap Mira.