Handoko membuka pesan itu, dan seketika wajahnya berubah panik.
"Apa?! Gawat!"
"Ada apa, Yah?" tanya istri Handoko, ikut panik.
Lelaki tua menyentuh bahu istrinya, lalu memaksakan seulas senyum agar wanita di hadapannya tak terlalu merasa was was.
"Bu, aku harus mengurus sesuatu. Kamu sama Sus dulu, ya?" Handoko mengusap kepala istrinya dengan lembut.
"Berhenti mengejar dendam, Yah," ujar sang istri.
Handoko menggeleng, lalu menjelaskan, "Aku menuruti maumu, Bu. Tapi, ada sesuatu yang harus aku bereskan segera. Baru setelah itu aku akan selalu menemani kamu. Okey?"
Mendengar penuturan dari sang suami, wanita itu pun mengangguk pasrah. Dia hanya bisa berdoa, agar urusan suaminya lancar, dan lelaki tua itu diberi keselamatan serta perlindungan dari Tuhan.
Handoko meluncur ke tempat yang dikatakan oleh lelaki yang mengiriminya pesan. Di ujung Kampung Rawa-Rawa.