Hati Ustadz Azzami bergetar. Jantungnya berdebar tak karuan. Dia melihat Mira yang sedang terlelap, dan dibopong oleh Laksmana ke kamar. Seketika, sang ustadz merasakan sesuatu.
'Duhai hati ... kuatlah! Kuatlah, hati!' sang ustadz mencoba menenangkan diri sendiri.
Ustadz Azzami merebahkan tubuhnya di atas sofa. Matanya tak langsung terpejam, melainkan menerawang, memikirkan ulang tentang perasaannya terhadap Mira.
Dia sadar, tak sepantasnya terus memendam rasa terhadap wanita yang telah memiliki suami. Terlebih, mereka telah menjadi teman baik.
Laksmana meletakkan tubuh Mira dengan perlahan di atas tempat tidur. Dilihatnya wajah sang istri yang tampak lelah. Dikecupnya kening Mira dengan penuh rasa sayang. Lalu, dia kembali ke depan untuk menemani sang ustadz yang masih belum dapat terlelap.
"Lho, ngapain keluar lagi?" tanya sang ustadz.
"Nggak bisa tidur, Ustadz. Belum mengantuk," jawab Laksmana.
