"Handoko ... kamu boleh siksa aku. Tapi, kalau kau siksa anakku, maka aku nggak akan tinggal diam!"
Kasto meringis sambil memegangi kepalanya yang berdenyut-denyut. Dia bahkan rela jika mantan mertuanya itu menghabisi nyawanya. Tapi, Kasto tidak terima kalau anak-anaknya disakiti.
Sudah cukup Murni dan Mira yang dia bikin sudah hidupnya, dulu. Kasto tak akan membiarkan kesusahan kembali membayangi hidup mereka, juga Putri, anak yang baru saja dia temui.
"Pak, minum obat dulu." Murni datang membawakan makanan dan obat.
"Mur ... menurut kamu, apa aku pantas mendapatkan semua ini?" tanya Kasto di sela-sela kegiatan makannya.
"Dapat apa, Pak?" Murni balik bertanya.
"Dapat semua anugrah, Putri, Mira, kamu ...." Kasto menatap Murni sembari mengunyah makanannya.
"Kalau luka di kepalaku ini, aku yakin pantas memperolehnya," imbuh lelaki itu, dengan suara yang semakin pelan.