"Gara-gara Kasto, anakku Sus jadi berani melawanku!" Handoko masih saja tak terima, dan selalu menyalahkan Kasto yang sudah memiliki kehidupannya sendiri.
"Awas kamu, Kasto!" Lelaki tua itu merasakan dadanya memanas.
Dendam terhadap Kasto, terus dia pupuk hingga tumbuh subur di dalam hati. Tak dibiarkannya lelaki yang pernah menjadi menantunya itu hidup dengan tenang, meski Kasto telah memiliki keluarga baru.
Mira menyentuh tangan Kasto. Dengan suara lirih, Mira mendoakannya, "Pak semoga lekas sembuh. Semoga kesakitan Bapak bisa menjadi penggugur dosa."
"Udah, biarin Bapak istirahat. Kita makan, yuk," ajak Murni sambil menarik lengan Mira.
Laksmana mengekor di belakang kedua wanita itu, kemudian duduk di ruang tamu yang telah digelari tikar anyaman pandan. Sementara Mira dan ibunya menuju ke dapur untuk mengambil makanan.
Mira membantu ibunya membawakan makanan ke ruang tamu, di mana Laksmana duduk menunggu. Sembari mengobrol, mereka menikmati makan siang bersama.