"Mir, bangun! Subuh." Laksmana berbisik di telinga sang istri, lalu mengecup keningnya dengan lembut.
Tiga kali Laksmana membangunkan sang istri, tapi Mira tetap bergeming. Sekali lagi, dibangunkan istrinya dengan cara yang sama. Namun, dengan suara yang agak kencang, dan kecupan yang lebih lama.
Berhasil. Mira menggeliat, lalu perlahan membuka matanya.
"Subuh, Mir," ujar Laksmana sambil tersenyum saat Mira menatapnya.
Bergegas Mira bangun, dan menuju ke kamar mandi. Setelah itu, ditunaikannya salat dua rakaat sendirian, sebab Laksmana berjamaah di masjid.
Usai melaksanakan salat, Mira menuju ke dapur. Di sana, Laksmana sudah duduk manis menikmati secangkir teh panas dengan ditemani roti bakar buatan Emak.
"Wah, enak banget, ya, aku ditinggalin!" Mira bersungut-sungut.
"Lha, kamu yang susah dibangunin," kelit Laksmana, tak mau disalahkan.
Murni lalu datang dan menghentikan adu mulut antara anak dan menantunya.