Bram merebahkan tubuhnya yang terasa lelah setelah beberapa hari terakhir sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk lamaran. Di dalam kamarnya, banyak barang-barang yang dibungkus dengan sedemikian indah. Persiapan sudah delapan puluh lima persen selesai. Laki-laki itu hanya perlu membeli pakaian yang akan dia kenakan saat datang melamar ke rumah Kay.
Hari berlalu. Semua aman terkendali, begitu juga dengan keadaan Kay di rumahnya. Tidak ada tetangga yang mengetahui keberadaan Kay. Paling tidak, sampai acara lamaran berlangsung, dan juragan pergi dari desa.
Tak terasa, esok adalah hari yang telah ditentukan. Bu Ayang membawakan pakaian untuk dikenakan oleh Bram dan juga olehnya.
Wanita bertubuh subur itu menginap di lantai tiga apartemen yang terletak di seberang rumah Bram, agar bisa langsung berangkat bersama keponakannya tersebut ke rumah Kay.