Tiga anak buah Bram pun berangkat menuju ke alamat yang dimaksud. Mereka melihat situasi di desa, lalu salah satu dari mereka, si cungkring, mendatangi rumah orang tua Kay dengan alasan mengirimkan barang.
Si cungkring berdiri di depan pintu rumah yang tertutup rapat, lalu mengetuknya beberapa kali. Tangan kirinya mengapit sebuah kotak yang terbungkus kertas kado. Kotak itu berisi peralatan tulis yang telah disiapkan oleh Bram sebelumnya.
*Assalamualaikum." Si cungkring kembali mengetuk pintu dan mengucap salam.
Tak berapa lama kemudian, seorang wanita bertubuh kurus membukakan pintu dan menatap si cungkring dengan penuh tanda tanya.
"Waalaikumussalam. Cari siapa, Nak?" tanya wanita itu, ramah.
"Apa betul ini rumahnya Kayla?" tanya si cungkring.
Wanita itu memandangi si cungkring dengan kening berkerut. Bermacam-macam pertanyaan berjejalan di dalam pikirannya. Siapa dia, dan kenapa mencari anak gadisnya?