Ditatapnya wajah sang keponakan. Wajah Bram tampak damai dan imut saat terlelap, menurut Bu Ayang. Angannya lalu mengembara ke masa silam. Masa di mana Bram masih kecil, lucu, dan menggemaskan.
"Bram ... Bram ... kok, kamu jadi badung begitu, sih?" gumam Bu Ayang.
"Padahal waktu kecil dulu, kamu anak yang manis dan penurut," imbuhnya sembari menatap sendu keponakannya yang terbaring di atas ranjang.
Kepala Sekolah bertekad akan mengurus keponakannya selama kakaknya belum kembali dari luar kota. Dia berjanji, akan membuat Bram menjadi pribadi yang lebih baik.
"Mari kita mulai!" desis Bu Ayang dengan tatapan nyalang.
Wanita bertubuh subur itu memanggil semua anak buah Bram yang berjumlah enam orang, yang tidak akan dibiarkan lolos oleh Bu Ayang untuk mendapatkan didikan agar menjadi orang yang lebih baik, dan berguna bagi sesama.
"Kalian cepat kumpul!" teriak wanita itu dengan lantang.