Ais tercenung melihat kemarahan Mira. Gadis itu sama sekali tidak mengerti, mengapa Mira sedemikian marah. Apa salahnya jika dia dekat-dekat dengan Laksmana. Bukankah mencintai seseorang adalah hak bagi setiap orang?
Dipandanginya Mira yang melangkah menuju ke asrama hingga tak terlihat lagi. Ais yang sangat ingin menikah di usia muda, tidak mau menyerah begitu saja untuk mendapatkan calon suami. Jika Mira enggan membantu, maka dia akan bertindak sendiri, begitu yang ada di dalam pikirannya.
Gadis itu seolah dibutakan oleh perasaan yang menjebak. Apa dia lupa bahwa jodoh seseorang sudah ditentukan oleh Allah? Apa dia tak yakin bahwa takdir akan berjalan dengan semestinya, sesuai dengan ketentuan Tuhan? Benar kiranya apa yang dikatakan orang, bahwa cinta bisa membuat orang menjadi buta.