Semalaman Mira tidak dapat memejamkan mata. Pikirannya kacau dan bahagia secara bersamaan. Kacau tapi bahagia. Sangat aneh. Mira pun tak paham, perasaan macam apa itu.
"Masa iya, sih, gue nikah sekarang. Ntar kalau dikeluarin dari pesantren gimana? Gue masih mau belajar, ilmu belum banyak," gumam Mira, bingung.
"Tapi, kalau nikah, ya, enak juga mungkin. Jadi ada yang jagain. Siapa tahu Bram berbuat nekad lagi," imbuhnya.
Hingga hampir tiba waktu subuh, Mira baru bisa terlelap. Nasib baik gadis itu sedang kedatangan tamu bulanan, sehingga bisa bangun agak siang.
Pukul delapan gadis itu baru terjaga. Laksmana dan Tante Mae sudah pulang ke tempat kos saat Mira keluar dari kamar untuk sarapan bersama.
Murni dan Surtinah masih sibuk mempersiapkan untuk acara pernikahan yang akan dilangsungkan sebelum Mira kembali ke pesantren. Kedua kakak beradik itu sibuk membuat aneka makanan kering. Sementara pakdhe Mira tampak sibuk menelepon.