Tubuh Mira merosot dan jatuh terduduk di lantai, menyandar pada dipan.
'Gue harus cepet-cepet kabur dari sini,' batin Mira.
Bayang wajah Laksmana muncul di pelupuk mata. Seketika, ada kekuatan yang mengalir di tubuh Mira. Dengan semangat, gadis itu menuju ke jendela setelah mengambil besi yang dia sembunyikan di bawah kasur.
Disentuhnya lubang pada jendela kayu dengan jari telunjuk. Kemudian, besi dengan ujung yang tajam mulai dia gunakan untuk memperbesar lubang pada jendela tersebut.
Keringat mulai merembes dari pori-pori, membasahi sekujur tubuh Mira. Ruangan sempit dan pengap itu terasa semakin panas. Mira terus mencongkel dan memperlebar lubang pada jendela tanpa lelah. Sambil terus berzikir dan berdoa, Mira terus berusaha hingga lubang itu semakin menganga.