Setelah pertengkarannya di cafe bersama Arumi, Taher akhirnya pulang ke rumah setelah semua pekerjaannya di kantor selesai.
"Oh, masih ingat jalan pulang?" sindir Arumi.
"Emangnya kalau aku nggak pulang ke rumah, mau ke mana?" celetuk Taher.
"Ya pulang ke tempat mantan istri siri kamu itu!" gertak Arumi.
"Cukup, Ma! Aku sudah muak dengan ini semua. Lama-lama aku nggak nyaman. Malas mau pulang ke rumah!" bentak Taher.
"Aku nggak akan seperti ini, kalau kamu tidak ketemu dengan perempuan itu lagi, Mas!" bentak balik Arumi.
Taher pun terdiam. Dia tidak menyangka jika istrinya yang penurut dan pendiam itu justru bersuara lantang kini di hadapannya.
"Sekali lagi kamu pergi menemui perempuan itu, aku akan keluar dari rumah ini!" tegas Arumi. Ia pun berlari masuk ke kamarnya.
Setelah Arumi pergi, Ibu Siska pun. mendatangi anak lelakinya itu. Oma sudah mendengar keributan menantu dan anaknya.