"Mihran, many enggak apa-apa? tanya Eliza.
Pandangannya mulai kabur dan beberapa detik kemudian, ia pun jatuh pingsan.
" Mihran, Mihran ...." teriak Eliza.
Eliza pun dibantu dua asistennya langsung membawa Mihran ke rumah sakit agar bisa segera diobati. Di dalam perjalanan, Eliza pun memberitahu kabar Mihran pada Amaliya, istri pertamanya.
Beberapa jam berlalu
Mihran sudah ditangani. Walau belum sadarkan diri, ia sudah terbaring di atas ranjang rumah sakit di kamar perawatan VIP. Tidak berselang lama, Amaliya pun datang.
"Astagfirullahaladzhim. Apa yang terjadi?" tanya Amaliya yang gusar melihat keadaan Mihran yang penuh luka lebam.
"Kenapa Mihran sampai seperti ini, Eliza?" tanya Amaliya. Eliza hanya diam. Ia merasa tidak nyaman ketika harus menceritakan siapa yang melakukan semua ini pada Amaliya.
"Siapa yang melakukan ini?" tanya Amaliya dengan suara keras. Matanya pun mendelik agar Eliza mau jujur.
"Jawab aku!" gertak Amaliya.
"Papa kamu," jawab Eliza tertunduk.