Oma Siska akhirnya datang ke rumah Amaliya dan Mihran. Menemani Alia yang sedang sedih karena di depan matanya ia melihat sang Ayah digelandang ke kantor polisi.
"Oma Alia sedih Ayah ditangkap. Alia kesepian. Enggak punya siapa-siapa," ucap Alia yang berbaring sambil terisak. Ia memeluk boneka berwarna pink pemberian Mihran.
"Sayang, kamu enggak boleh sedih. Kan ada Oma," bujuk Oma Siska membujuk cicit kesayangannya itu.
"Alia janji akan temani Alia," lanjut Oma mengusap kepala Alia.
"Ya Allah, kenapa keluarga Amaliya yang harmonis tiba-tiba hancur ketika Eliza hadir dalam kehidupan mereka," batin Oma.
Sel penjara
"Hebat benar lu tebar pesonanya. Punya bini 2, keduanya akur," celetuk seorang napi yang berada di sel yang sama dengan Mihran.
Tiba-tiba seorang napi bertubuh tinggi besar itu bangkit dari duduknya dan mendekati Mihran dengan wajah penuh kebencian.