Nyonya Arkandra melangkah keluar dari ruangan sang nona dengan senyuman seringai penuh keangkuhan nya, dari arah lain, sosok ibu lain berwajah sendu, berparas ayu mencoba membuka handle mewah tersebut.
Wanita paruh baya tersebut mendapati nya dalam keadaan sudah bangkit dari ranjang duduk terenung di tepian ranjang, dengan polesan wajah yang sudah sangat berantakan.
"Tan boleh ibu masuk nak?" Ucap wanita paruh baya kini berdiri di depan pintu. Sang nona pun lekas memutar kepalanya mengarah ke arah sumber suara lembut tersebut.
"Ibu ..." Gumam nya, sontak berlarian berhamburan memeluk wanita tersebut.
"Kenapa bertingkah seperti ini di hari bahagia nya kamu? Ibu sedih melihat putri ibu seperti ini loh!" Lirih nya sembari merapikan rambut sang nona yang sudah berantakan di dahinya.
"Apa yang bisa Tan jelaskan sama ibu, karna kenyataan nya Tan tidak sebaik yang ibu pikirkan, semua kejahatan yang menimpa hidup Tan, itu akibat dari kesalahan Tan sendiri,"
