"Gak tau Vin, aku pasrah" Ucapnya dengan gagap.
Sang mempelai pria sampai cekikan menahan tawanya, dia bukan sekali mengenal sosok ini, tau benar kalau saat ini dirinya memang tengah ketakutan namun saat ini gengsi lebih hebat ketimbang rasa takut itu sendiri.
"Owh, gitu rupanya, itu artinya boleh lah yah aku menjelaskan makna dari gaun yang kamu pake ini" Oceh pria tersebut, dan kini langkah sedikit lagi sampai di tempat tujuan, kamar pengantin, yang mana kelopak mawar merah dan putih masih bertebaran di depan pintu nya tersusun dengan sangat rapi, di barengi dengan batangan batangan lilin lilin romantis.
"Apa maknanya? Kenapa gak di jelaskan dari tadi, aku gak takut, gak juga gugup, aku biasa aja, " ucapnya masih dengan ego dan gengsi yang super duper luas berlapis lapis mungkin sampai ketujuh lapisan tanah. Sangking gengsi nya yang meraja, mungkin mengucap kalimat cinta saja terhadap pria yang saat ini menjadi suaminya itu belum pernah sekalipun.
"Ok baiklah aku akan jelasin,"