Cokelat martabak itu menempel di bibir Retta, bahkan sampai ke bibir luar dan juga sudut bibirnya. Rey begitu gemas melihat hal tersebut, karena ini bukan kali pertamanya.
Retta menikmati martabak itu seperti anak kecil yang begitu suka pada makanan dan begitu menikmatinya yang tidak memikirkan apakah isian dari martabak itu akan mengotori mulutnya atau tidak.
Begitu sabar menemani pacarnya yang begitu terlihat menggemaskan. Rey mengambil tisu untuk membersihkan mulut Retta yang kotor oleh cokelat tersebut.
"Makannya kayak anak kecil," ucap Rey disertai dengan sebuah senyuman dan juga tatapan yang begitu intens memperhatikan Retta yang begitu lahap menikmati martabak tersebut.
Tidak bisa dibohongi memang rasa martabak itu begitu enak, apalagi sekarang posisinya martabak yang Retta makan dia dapatkan secara gratis dari pacarnya.
Rasanya akan jauh lebih enak, karena pada dasarnya makanan gratis akan menyisakkan sebuah rasa enak tersendiri.