"Hm, yang kasih topi ke mantannya."
Mendengar hal tersebut membuat Retta terdiam, dia merasa cukup kaget saat mendengar hal tersebut. Rasa takut muncul dalam dirinya, tapi dia tidak bisa mengelak.
Retta cukup yakin kalau Rey tahu akan hal ini, sehingga kalau nanti dia mengelak malah akan membuat Rey mempunyai pikiran kalau dirinya orang yang suka berbohong.
Belum kembali berucap, karena Rey masih fokus memperhatikan wajah pacarnya. Cukup fokus, bahkan dari banyak murid yang berlalu lalang di hadapannya sama sekali tidak dia lirik.
"Kenapa diem?" Rey berucap dengan cukup pelan, dia sama sekali tidak menaikkan nada bicaranya, padahal rasa kesal dalam dirinya sudah dia rasakan sejak tahu.
Di sini dia tahu sedang berhadapan dengan siapa dan dia masih sadar, sehingga tidak mungkin dia memilih untuk memarahi pacarnya atas hal tersebut.