"Kalau gue juga botak?" tanya Rey dengan begitu enteng sambil menatap serius pacarnya.
"Pertanyaan lo malah menambah beban pikiran gue," ujar Retta dengan penuh kejujuran.
Memang sekarang dia menjadi semakin banyak hal yang dipikirkan setelah sedari tadi dia tanda tanya apakah pacarnya akan memarahi dirinya seperti Arkan dahulu atau hanya sekedar ingin mengetahui alasan yang sebenarnya.
Rey tersenyum kecil. "Bagaimana kalau gue botak, sementara topi yang lo bawa sudah lo pinjamkan ke mantan lo?" tanya Rey yang semakin memperjelas pertanyaannya.
Kedua bola mata Retta menjadi menatap pacarnya dengan tatapan yang penuh keseriusan sampai pandangannya teralihkan saat memperhatikan rambut milik pacarnya.
Rambut yang tak begitu hitam pekat, bahkan saat di luar ruangan seperti sekarang bisa terlihat jelas ada warna lain, meski tidak begitu mencolok.
"Rambut lo gak papa?" tanya Retta yang masih tanda tanya kenapa dia tidak melihat ada yang aneh dari rambut pacarnya.