"Bu sudah, Ibu terlalu emosi. Retta sedari tadi baik-baik saja, bahkan dia begitu menghormati Ibu."
"Tidak! Dia sama sekali tidak menghormati saya dan akan saya pastikan ka—
"Kalau Ibu tidak akan lama lagi berada di sini."
Suara yang terkesan dingin dengan nada bicara yang datar membuat mereka yang ada di Ruangan dengan seketika melirik ke arah dari mana suara itu berasal.
Mereka begitu kaget saat melihat orang yang baru saja masuk, apalagi saat tahu kalau ada dua Guru BK yang semula menjaga pintu yang berarti saat orang itu masuk, dia sudah mendapatkan izin.
"Rey ...." Retta sangat kaget saat melihat kalau orang yang baru saja masuk adalah pacarnya.
"Maaf Bu sebelumnya," ucap Rey sambil mengedarkan pandangannya. "Saya tidak berniat untuk ikut campur, tapi memang saya tidak bisa membiarkan hal ini begitu saja."
"Iya Rey, silakan." Salah satu Guru berucap mewakili mereka yang ingin menjawab.