Hakim sudah mengambil sebuah keputusan dimana perceraian antara Hanin dan Galang terjadi, mendengar hal itu membuat Galang hanya diam tidak ada kalimat yang keluar dari mulutnya.
Anita dan Anggoro yang menjadi pihak Hanin, hanya menatap datar ke arah sang anak, tidak ada kalimat yang keluar dari mulut keduanya.
"Ayo, Pa!" ajak Anita. Anggoro lalu menganggukkan kepalanya, dan segera beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari dalam ruangan sidang. Kedua orang tua Galang pergi deh dan meninggalkan sang anak seorang diri bersama dengan pengacaranya.
Galang menarik napas dengan begitu itu panjang pria itu lalu pergi meninggalkan pengadilan dengan ekspresi wajah yang begitu tidak bersahabat.
***
Di lain tempat angin menatap ke arah balkon dengan derai air mata yang mengalir, sungguh dirinya tidak pernah menyangka bahwa pernikahannya yang selama ini dirinya jaga nyatanya tidak bisa bertahan dengan baik.