"Kau mau apa, Jeo?" Elvana bertanya sekali lagi.
Kali ini semua pasang mata tertuju pada Jeo Allistair – dokter termuda yang terkenal akan kejeniusan menyembuhkan penyakit dengan tanaman-tanaman racikannya sendiri, dan ketampanan tak dunawi.
"Aku ingin bicara empat mata, Mrs. El." pinta Jeo diplomatis sembari mengangkat wajahnya penuh percaya diri. Lesung pipinya tampak dalam, Jeo tidak peduli mendapat pelototan tak bersahabat dari Rhett. "Ini hal mendesak. Kupikir kau akan suka mendengarkan penuturanku ini."
Jantung Rhett berdegub kencang, betapa kacau pikiran dan hatinya saat ini. Hal yang begitu ditakutkannya pun terjadi. Jeo memang tidak dapat dipercaya, walau Rhett sebenarnya tidak bisa menyalahkan Jeo juga sepenuhnya.
Ini akibat dari sikap pengecutnya, kalau saja dia lebih berani mengatakan langsung pada principal atau wakil principal. Tidak lebih mementingkan egonya, Jeo telah memberinya waktu – saat ini adalah batas akhir kesabarannya.