Jean mengeluh, merasa kepalanya berdenyut hebat. Masih syok dengan apa yang disaksikannya saat ini. "Astaga…"
Raja dari neraka itu – Lou bahkan menyebutnya dengan sebutan super lucu. Cookie!
Bisa kau bayangkan itu?
Bisa-bisanya Hellizor bertingkah bagai seekor kucing yang menginginkan sebuah belaian lembut di kepalanya.
Dia raksasa setinggi ratusan kaki, hampir seluruh sisik kulitnya sekeras baja ditambah tiap-tiap ujungnya meruncing setajam silet.
Raksasa itu berguling-guling di atas padang sabana, bersenda gurau dengan Lou.
Moncong naga itu menekan punggung Jean berkali-kali, mendengkung jinak, dan dia tidak akan pernah berhenti sebelum keinginannya tercapai.
Lou terpingkal kecil, memeluk erat kepala sang naga. "Cookie lucu banget."
Hellizor menjilati pipi Lou pelan, gadis itu tertawa lebar. Pipi gembilnya mulai basah oleh lendir tapi Lilou begitu menyukainya.
Gadis cilik polos itu belum pernah menyaksikan betapa mengerikannya Hellizor saat sedang mengamuk.