"Dari mana saja kau, mengapa baru kembali?! Tetua menanyakan keberadaanmu, kau membuatku cemas!" sembur Elvana membanting pintu ruang kerja Silas saking terkejutnya mendapati keberadaan Silas ternyata selama ini ada di sana. Di dalam ruang kerjanya. "Kau tidak tahu apa yang kuhadapi di ruang pertemuan institute kemarin? Meski Tetua Second Class Malcolm terus saja membelamu. Berbeda reaksi dari Tetua Commander Class lainnya. Mereka mulai sangsi terhadapmu, Silas."
Elvana melipat tangan di dada, mulutnya bersungut jengkel. Sorotan matanya menajam – jelas benar dia menuntut jawaban. "Semestinya kau mengabariku agar aku bisa menyampaikannya pada mereka."
Silas tersenyum tipis, wajah tampannya tampak kuyu dan lesu. "Tapi kau bisa mengatasinya dengan baik kan? Karena aku percaya kau bisa melakukannya. Untuk itu aku menunjukmu sebagai wakil principal."
Elvana memutar bola matanya, "Tetap saja, sulit meredam tensi tinggi di ruangan itu kemarin."