"Aku enggak bisa menghubungi siapa pun, enggak ada satu pun yang menjawab telepatiku. Bahkan Margo." Jean menghela napas lesu. "Sekarang apa yang harus kulakukan? Aku enggak bisa meminta Sir Tarrent mengantarku ke akademi. Aku sudah banyak merepotkan keluarga Headley. Kalau bisa pergi dari tempat ini pun, aku enggak mau merepotkan siapa pun."
Rambut sunset Jean berkibar disapu angin pagi, matahari lemah bulan September menggantung teduh di atas cakrawala.
Mega-mega keperakan sesekali menampakkan diri – berarak-arakan bagai sekumpulan ikan makarel yang berenang riang gembira.
Langit pagi ini tampak seperti benang sutera terburai, cericau burung-burung love bird berwarna terang mengoyak udara.
Beragam bunga-bunga berwarna cantik bermekaran di sekeliling Jean. Dengan lesu jemarinya menjamah pucuk tulip yang indah.
"Apa yang harus kulakukan sekarang?" gumam Jean sekali lagi dengan pandangan menengadah langit, hatinya nelangsa pikirkan rumor yang beredar itu.